VCO Ono Niha Kepulauan Nias Sudah Go Internasional



Minangtime.com - Kepulauan Nias memiliki kelapa kualitas terbaik yang dapat di olah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) yang sudah Go Internasional, bahkan penjualannya sudah mendunia, Medan, Selasa, (2/4/2024).


Mattius Wau selaku pengusaha dan petani kelapa yang mengembangkan minyak kelapa murni di Kabupaten Nias Selatan dengan merk VCO Ono Niha yang sudah terjual ke berbagai negara seperti Inggris, Kanada, Amerika, Australia, Jepang dan Korea.


"Usaha VCO dengan merk Ono Niha ini pada awalnya ketika saya dulu bersama teman - teman NGO (Non Government Organization) yang ada di Nias pada 2006 sedang melakukan kegiatan di Pulau Hinako di Kepulauan Nias,"ungkap Mattius Wau kepada Media di Desa Sondregeasi Asi, Kec. Luaha Gundre maniamolo, Kab. Nias Selatan, Minggu, (31/3/2024).


Lanjut Matius Wau menjelaskan, pada saat itu kelapa yang ada di Pulau Hinako sangat banyak serta hampir tidak ada harganya, disitu lah kami menginisiasi bagaimana cara untuk pengelolaan kelapa sehingga bernilai ekonomis tinggi.


"Pada 2011 silam kami mencoba mengembangkan buah kelapa menjadi minyak murni, VCO Ono Niha mulai berkembang dan memiliki konsumen lokal serta konsumen di beberapa negara,"ujarnya.


"Dengan ada permintaan pasar yang konsisten makanya produksi pembuatan VCO tetap berjalan dan berkelanjutan hingga sampai saat ini, banyak kegunaan dari minyak kelapa yang mengandung MCFA (Medium Chain Fatty Acid) untuk kosmetik dan bahan campuran makanan yang pastinya berguna dalam menyehatkan serta menjaga metabolisme tubuh, karena pengelolaan pembuatan minyak kelapa ini melalui cara modern seperti Cold Press dan tidak melalui metode pemanasan yang dapat mengurangi nutrisi pada VCO tersebut,"pungkas Matius.


Direktur Lush Hub Indonesia Panut Hadisiswoyo dalam kesempatan tersebut juga menerangkan, VCO ini merupakan produk andalan dari Sumatera Utara.


"Produk VCO Nias akan menjadi andalan dan unggulan dari Sumatera Utara, apabila produk nutrisi nabati dari kelapa ini di kembangkan dan akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi petani kelapa yang ada di Kepulauan Nias,"ungkap Panut yang juga Founder Yayasan Orangutan Information Centre.


"Pemerintah dalam hal ini memiliki andil yang besar dalam memperkenalkan VCO Kepulauan Nias, khususnya Pemkab Nias Selatan sebagai roda penggerak  percepatan kepada pelaku usaha dan petani kelapa, karena kita ketahui bersama hampir rata - rata masyarakat di Nias Selatan memiliki lahan pertanian kelapa dan bisa di jadikan produk unggulan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakatnya,"ujarnya.


Lanjut Panut menjelaskan, Pemerintah Daerah juga dapat memperkenalkan dan mengkampanyekan tempat wisata yang ada di Kab. Nias Selatan.


"hal itu juga akan menunjang peningkatan SDM karena banyak destinasi wisata bahari seperti pantai, keindahan terumbu karangnya dan ombak laut untuk bisa di gunakan bermain Surfing pantai, hal itu akan menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang, yang pasti hal tersebut akan menjadi sumber pendapatan daerah dari sektor Pariwisata, "pungkasnya.


Kegiatan kunjungan Lush Hub Indonesia ke Nias Selatan bersama Mattius Wau merupakan Program kerja peningkatan kapasitas petani dengan pendampingan traceability kebun kelapa dengan melakukan mapping, pembagian 10,000 bibit kelapa untuk peremajaan pohon pohon kelapa, pendampingan penanaman tanaman tumpang sari di kebun kelapa, pembuatan demplot sebagai kebun belajar bercocok tanam organik, mendatangkan tenaga teknis untuk melatih para petani kelapa dalam pembuatan berbagai macam pupuk organik yang berbahan dasar dari air kelapa dan air laut serta memanfaati lahan pertanian sebagai nilai tambah ekonomi masyarakat.

0 Comments

Post a Comment