Faktor Andre Rosaide dan Kekalahan Gerindra di Sumbar



Oleh : Fikri Haldi Aktivis Dan Pengamat Politik


Partai Gerindra di Sumatera Barat tak mampu mempertahankan satupun dominasinya di DPRD Kabupaten/Kota hingga DPRD Provinsi di Sumatera Barat, Jika kita membandingkan hasil perolehan Pileg 2019 lalu, Partai Gerindra berhasil keluar sebagai Pemenang dan mendapatkan tempat di hati masyarakat Ranah Minang, saat itu Gerindra dipimpin oleh Nasrul Abit yang merupakan Wakil Gubernur.


Kepemimpinan Nasrul Abit Berhasil membawa Gerindra menang di 11 Kabupaten/Kota, juara di tingkat Provinsi, di tingkat pusat Gerindra berhasil keluar sebagai pemenang dan mengantarkan tiga kader terbaiknya untuk kursi DPRI salah satu diantaranya adalah Andre Rosaide yang merupakan Ketua Gerindra Sumatera Barat saat ini


Jangankan menambah kemenangan Gerindra Andre Rosaide tak mampu mempertahankan satupun daerah yang di menangkan pada pileg 2019 lalu.


Hasil Pileg Gerindra hari ini, berbanding terbalik dari prediksi berbagai lembaga survei yang kita lihat langsung di publish oleh Andre Rosaide pada akun medsosnya, dimana menurut lembaga survei seperti Indikator, LSI dan beberapa lembaga lainya Gerindra di prediksi akan mendominasi Sumatera Barat dan salah satu faktornya adalah pemilih Andre Rosaide, ternyata prediksi itu tidak terjadi sama sekali, bahkan suara Andre Rosaide turun jauh di bandingkan Pileg 2019 lalu meskipun ia kembalih terpilih sebagai anggota DPR RI perwakilah masyarakat daerah pemilihan Sumatera Barat I


Gaya Komunikasi Andre Rosaide Cerminan Wajah Gerindra Sumbar


Saat ini yang melekat di ingatan masyarakat Ranah Minang bukan Andre Rosaide namanya kalau tidak kontraversi, statmantnya sering menimbulkan Pro dan Kontra di tengah Publik Sumatera Barat, gaya komunikasinya yang agresif mengkritik lawan politiknya tidak terlalu di sukai oleh publik Sumatera Barat, salah satunya yang sering kita lihat  Andre Rosaide seakan adrenalinya terpacu untuk menghujani kriktik terhadap Partai PKS dan Kepemimpinan Gubernur Sumatera Barat yang merupakan Ketua PKS Sumatera Barat.


Dan itu tidak terlalu di sukai oleh Publik Sumatera Barat, belum lagi statmanya saat di ILC saat berdebat dengan Rocky Gerung ia menantang agar diadu dengan kinerja Anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Barat, tentu hal tersebut mendapatkan reaksi yang cukup beragam dari publik Ranah Minang maupun di perantauan.


Mungkin gaya komunikasinya dan branding personalnya yang agresif sebagai anggota DPR RI mungkin sedikit banyaknya ada berpengaruhnya untuk popularistas pribadinya, tetapi sebagai Ketua Partai terbesar di Sumatera Barat sepertinya publik tidak terlalu menyukainya gaya komunikasinya yang selalu Kontra Versi


Mungkin itulah salah faktor Gerindra tidak terlalu mendapatkan tempat yang banyak lagi di hati masyarakat di Sumatera Barat, jelas berbeda 360 derjat dengan Nasrul Abit ia dikenal sebagai politisi yang tenang dan tidak pernah menyerang secara agresif kompotitor politiknya.


Faktor Pilpres dan Kepemimpinan Andre Rosaide di Gerindra Sumbar


Faktor dukungan Koalisi indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran sedikit banyaknya mempengaruhi suara Gerindra di Sumatera Barat, tetapi sepertinya hal tersebut tidak semerta-merta bisa di jadikan alasan yang kuat untuk Gerindra tak mampu mempertahankan satupun dominasinya dari 11 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat yang di menangkan pada 2019 lalu.


Seperti yang kita ketahui, Partai Golkar mendominasi kemenangan di Kabupaten/Kota, jika pada 2019 lalu Golkar yang hanya menang di 2 daerah saja, Sekarang Partai Golkar berhasil memenangkan di 7 Daerah, sementara PAN pada 2019 lalu menang di 2 Daerah sekarang berhasil memperluas kemenangan menjadi 3 Daerah, Padahal mereka sama-sama pengusung Prabowo-Gibran, bahkan 2 partai ini sering di isukan negatif dianggap partai yang tersandra dan boneka Jokowi, tetapi hal itu tidak terlalu berpengaruh bahkan mereka mampu memperluas kemenangan di Sumatera Barat, tak seperti Gerindra satupun tak mampu di pertahankan.


Bahkan Partai PDI P yang merupakan pengusung Ganjar-Mahfud, hasil suara pilpresnya hanya 4 persen saja mampu mempertahan daerah yang menjadi basis kemenangan bagi PDI P di Sumatera Barat, di 2 kabupaten yaitu Dharmasraya dan Kepulauan Mentawai


Dengan hasil yang di dapatkan Gerindra Sumbar dibawah kepemimpinan Andre Rosaide hari ini, wajar saja akan ada penilaian dari masyarakat apakah internal Gerindra itu solid, sebap tak lama menjelang hari pemilihan ada pemberitaan pergantian ketua DPRD Kota Padang yang sebelumnya ia juga pernah pernah menjadi Ketua Gerindra Padang.


Terlepas dari isu dinamika yang ada, hasil pemilu sudah hampir terlihat meskipun KPU belum mengumkan secara resmi, Gerindra Sumbar di bawah kepemimpinan Andre Rosaide hampir di pastikan tak mampu mempertahankan satupun kemenangan yang di dapatkan di 2019 lalu di beberbagai kabupaten/Kota.


Di Prediksi Jadi Calon Gubernur Kuat


Saya sebagai anak muda akan sangat senang jika beliau benar ingin maju menjadi calon Gubernur di Sumatera Barat menantang petaha Mahyeldi, sudah saatnya masyarakat mulai berfikir mencari alternatif lain untuk Gubernur Sumbar selalu di isi oleh PKS Selama tiga priode terkahir, dan perlu kita tinjau lagi sejauh mana Sumbar hari ini di bawah kepemimpinan gubernur dari partai PKS.


Tetapi agar beliau mampu untuk mendapatkan hati dari berbagai elemen masyarakat, sepertinya beliau harus mengevaluasi strategi brandingnya kembali


Sebap orang akan membaca sehebat apapun Andre Rosaide di citrakan di media dan di media Sosial, tetap orang akan membaca ya tak mampu mempertaham prestasi Gerindra di sumbar bahkan semua hilang tak satupun yang bisa di pertahankan di bawah kepemimpinannya, dan itu akan menjadi catatan besar oleh sebagian masyarakat di Sumatera Barat.


Saya sama dengan masyrakat sumatera barat lainnya saya berharap banyak kepada bapak Andre Rosaide, membawa sumatera barat ini maju kedepanya sebagai anggota dewan maupun jika dia benar-benar di izinkan oleh Allah SWT melalui masyarakat Sumatera Barat sebagi Gubernur Sumbar,








0 Comments

Post a Comment