Pentingnya Keterampilan Digital Bagi Kaum Pemuda

Oleh: Pebra Alvika

Di dalam suatu tatanan sosial masyarakat, pemuda dijadikan penglima terdepan untuk melakukan perubahan, sebagaimana dalam pandangan umum dimana pemuda adalah “mereka yang berada dalam batas usia tertentu. Pemuda menurut WHO dalam artikel yang berjudul “Adolescent health in the South-East Asia Region”, disebutkan bahwa definisi remaja adalah individu dalam kelompok usia 10-19 tahun, sementara pemuda mencakup rentang usia 15-24 tahun. Mengacu pada penjelasan tersebut maka golongan pemuda yang dimaksud merupakan gabungan antara generasi milenial dan generasi Z. Berdasarkan data, generasi milenial pada tahun 2022 sebanyak 69.38 juta atau 25,87% dan Generasi X 58,65 juta atau 21,88%. Sementara penduduk paling sedikit adalah Pre Boomer sebanyak 5,03 juta atau 1,87%. Pre Boomer merupakan penduduk yang lahir sebelum 1945, Baby Boomer kelahiran 1946 hingga 1964, dan Generasi X 1965 hingga 1980. Selanjutnya Milenial 1981 hingga 1996, Gen Z 1997 hingga 2012, dan Post Gen Z kelahiran 2013 hingga seterusnya. Pemuda di kehidupan sosial masyarakat juga tidak dapat dilepaskan dengan perubahan-perubahan yang selalu mendasari pengaruh bagi aktivitas sosial maupun aktivitas prilaku perubahan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat dalam era globalisasi saat ini. Dalam Perubahan yang terjadi di tatanan Masyarakat, pada prinsipnya merupakan sebuah proses untuk terus-menerus berubah. Dengan artian setiap masyarakat akan mengalami perubahan akan tetapi perubahan antar kelompok tersebut tidak selalu sama atau kompleks. 

Pengaruh globalisasi merupakan perubahan yang cukup kompleks bagi masyarakat khususnya Era serba digital atau di sebut dengan masyarakat 4.0 merupakan sebuah perubahan konsep manusia dengan teknologi dalam rangka menyelesaikan masalah social yang terintegrasi pada ruang dunia maya sekaligus nyata. Namun, jika tidak disikapi dengan baik, kemajuan teknologi dan globalisasi juga akan berdampak negatif bagi masyarakat. Tumbuh dan berkembangnya globalisasi memberikan dampak yang merugikan bagi jiwa setiap orang selain memberikan dampak yang menguntungkan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena keterbukaan informasi dan komunikasi global, saat ini tidak ada batas wilayah, sehingga sangat memudahkan masyarakat untuk mengakses setiap jaringan informasi yang masuk dari berbagai informasi dan sumber dari wilayah manapun. Kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi merupakan beberapa hal yang harus disikapi secara bijak oleh setiap elemen masyarakat. Melimpahnya sumber informasi dan komunikasi yang mudah didapat tentunya harus diimbangi dengan sikap yang baik dari masyarakat, yaitu harus mampu menyikapi dan menyaring informasi dengan bijaksana tanpa merugikan pihak manapun. 

Lalu, dengan kemajuan teknologi ini pemuda bisa apa?. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa mulai dengan mengatakan bahwa kaum muda akan semakin terdorong untuk berinteraksi dengan teknologi baru, jadi memiliki basis untuk menghadapinya. Selain itu, dengan keterampilan digital mereka dapat menemukan cara baru untuk bekerja dalam kehidupan sehari-hari mereka serta meningkatkan kemungkinan mereka untuk meningkatkan pendapatan mereka. Pada saat ini banyak perusahaan menuju digitalisasi dan ini bisa berarti pemutusan hubungan kerja, seperti dalam kasus di Indonesia pada era vandemic sebanyak 3,5 juta orang di PHK dari pekerjaan nya. Sebab salah satu aset utama pemuda untuk memiliki keterampilan digital adalah pemuda tersebut harus memahami digital. Meskipun banyak yang percaya bahwa anak muda ahli dalam teknologi karena mereka selalu menggunakan smartphone, tablet, Personal Computer, dan lain-lain. 

Akan tetapi, yang menjadi perhatian adalah era digital ini memmpunyai tantangan besar salah satu tantangan utama adalah memahami bahwa menjadi konsumen akhir tidak berarti pemuda memahami apa yang ia gunakan. Ketika pemuda menggunakan perangkat lunak atau aplikasi, mereka hanya mengikuti jalur yang dibuat oleh pengembang. Kaum pemuda perlu menjadi pusat revolusi teknologi ini dan membangun jalan mereka sendiri, menemukan solusi baru, menemukan cara berpikir baru dalam menyingkapi era digital ini. Dengan fenomena tersebut masyarakat harus bekerja lebih keras dengan generasi muda dan mengusulkan cara baru dan lebih baik untuk menginformasikan dan menarik minat kaum muda agar mampu menciptakan inofasi-inofasi berbasis digital. Untuk melakukannya, perlu memberi masyarakat dan pemuda tentang literasi digital, mempotensiasi kursus pelatihan, menciptakan kesadaran tentang pentingnya strategis menjadi konsumen teknologi yang terdidik dan bukan satu pengikut lagi. Selain itu, harus ada kerja sama dengan institusi, organisasi, masyarakat dan pemuda membutuhkan lebih banyak alat dan sarana untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik dan kebijakan harus menyertai pandangan itu agar efektif dan berhasil. Pemuda adalah masa depan, mereka harus siap menerima kemajuan zaman. Meskipun pada kenyataannya era ini banyak peluang dan tantangan yang dihadapi. Jika pemuda bisa memanfaatkan teknologi digital dengan baik maka akan membuka peluang yang besar, tidak hanya menjadi content creator namun juga bisa menjadi pebisnis/pengusaha muda dengan mengembangkan potensi yang ada sehingga bisa menciptakan inovasi terbaru yang bisa dicontoh oleh masyarakat umum. Untuk beradaptasi terhadap perubahan harus adanya Sains, Teknologi, dan Inovasi sebagai bentuk persiapan. Teknologi sangat bisa membuka peluang besar bagi para pemuda maupun masyarakat jika mampu memanfaatkannya dengan baik. Contohnya dalam membuka sebuah usaha, sekarang akan bisa lebih efisien dari segi modal, tempat maupun promosi. Di zaman sebelum adanya teknologi jika seseorang ingin membuka sebuah usaha pasti membutuhkan modal yang besar salah satunya untuk menyediakan tempat. Namun, sekarang membuka usaha tidak harus memiliki tempat usaha atau toko yang termpatnya harus strategis agar orang mengetahui usaha tersebut tapi juga hanya bisa dimulai dengan toko online dan di promosikan ke sosial media. Sebenarnya sekarang akan terasa lebih muda jika kita bisa memanfaatkan teknologi digitak dengan sebaik mungkin. Seseorang bisa memilih ingin menjadi berlian atau tak menjadi apapun. 

Pemuda di era ini harus mampu bersikap dan berpikir maju serta harus mengikuti perkambangan zaman, namun jangan lupa dengan identisas sebagai warga negara Indonesia. Pola perkembangan seorang pemuda memanglah berbeda-beda karena tergantung zaman, zamanlah yang menentukan bagaimana seorang pemuda harus bertindak. Namun harus memperhatikan peran pentingnya sebagai penerus bangsa. Pemuda Indonesia memiliki peran yang sangat penting sebagai agen perubahan, bukti peran pemuda sangat penting juga ada pada sumpah pemuda. Peran pemuda akan tetap berlanjut apapun keadaannya, pemuda juga berperan sebagai pemimpin dan mengkasilkan inovasi terbaru untuk itu harus memiliki wawasan yang luas untuk menghadapi perkembangan teknologi. 

Sumber : 

Abu-Abu, ML (2009).Di Luar Negeri: Pemuda, Media, Dan Visibilitas Queer Di Pedesaan Amerika. New York, NY: New York Pers Universitas

Gill, RC (2002). Keren, Kreatif Dan Egaliter? Menjelajahi Gender Dalam Pekerjaan Media Baru Berbasis Proyek Di Eropa. Informasi, Komunikasi & Masyarakat, 5(1), 70–89. Doi: 10.1080/13691180110117668

Wittman, L. (2019, 17 Agustus). Dukungan Kewarganegaraan Digital Untuk Sekolah. Diperoleh Dari New South Wales Situs Web Departemen Pendidikan

Zittrain, JL (2008).Masa Depan Internet Dan Cara Menghentikannya. New Haven, CT: Yale University Press.

0 Comments

Post a Comment