Viral Pendukung Anies Baswedan Demo Balaikota Hingga Buat Diskusi Reklame Membunuhku


Jakarta, Setelah melakukan aksi demonstrasi di depan balaikota terkait penertiban, pengawasan dan penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Jakarta Pusat dan Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (PERISAI) DKI Jakarta akan melakukan diskusi publik bertajuk reklame membunuhku.

Diskusi dengan tema "Ada Permainan Dalam Penertiban Reklame Di DKI Jakarta, Fakta Atau Hoax" akan mengundang Kasatpol PP DKI Jakarta, BPRD DKI Jakarta dan Dinas Citata DKI Jakarta dilaksanakan di Rumah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto, Jalan Taman Amir Hamzah Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kami akan mengundang pihak Pemprov DKI Jakarta secara resmi dengan surat sebagai upaya tabbayun kami atas dugaan permainan atau mafia iklan. Semoga mereka mau hadir memberikan penjelasan secara detail dan bertanggung jawab atas hal ini," ujar Ketua Umum PERISAI DKI Jakarta, Fikrie Firdauzi, di Jakarta, Minggu (12/1).

Fikrie menambahkan PERISAI dan SEMMI merupakan serumpun dari ormas Syarikat Islam yang mendukung pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno pada pilkada 2017 lalu, aspirasi yang dilayangkan kepada Pemprov DKI Jakarta merupakan bentuk pengawalan dan cintanya terhadap Gubernur DKI Jakarta.

"Kami meminta pihak Pemprov DKI Jakarta dewasa dalam menanggapi aspirasi masyarakat, khususnya SEMMI dan PERISAI. Jangan menimbulkan asumsi atau narasi yang seolah olah kami membully Gubernur. Padahal kami memberikan masukan dan saran sebagai beban moral dan sosial kami yang telah mendukung dan memilih bang Anies Sandi sewaktu Pilgub DKI Jakarta tahun 2017 lalu," jelas Fikrie.

Ditempat yang sama, Ketua Umum SEMMI Jakarta Pusat, Senanatha meminta Gubernur DKI Jakarta mengevaluasi total penyelenggaraan, pengawasan dan penertiban Reklame di ibu kota negara serta mendesak DPRD DKI Jakarta menggunakan hal interpelasi atas dugaan permainan iklan reklame yang berpotensi menghilangkan uang daerah ratusan miliar rupiah perbulan.

"Kami mendesak bang Anies Baswedan untuk mencopot dan memecat Kasatpol PP, kepala dinas Citata dan Kepala BPRD DKI Jakarta demi mewujudkan Jakarta yang maju kotanya bahagia warganya. Kami meminta hal itu jangan hanya menjadi slogan politik dan tidak dilakukan," kesal Sena.

Sena juga merasa sangat khawatir dengan jatuhnya reklame yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Dia berharap Pemprov DKI Jakarta, khususnya Kasatpol PP DKI Jakarta dapat bertanggungjawab mengingat DPMPTSP DKI Jakarta telah melaporkan hal tersebut ke Satpol PP dari dua tahun sebelum reklame ilegal tersebut jatuh.

"Jakarta merupakan barometer Indonesia sebagai pusat bisnis dan pemerintahan negara. Saya tidak bisa membayangkan jika terdapat tamu negara yang sedang berkunjung tertimpa reklame ilegal yang berdiri kokoh di ibu kota negara. Bentuk pengawasan dan penertiban reklame di Jakarta juga tidak baik, banyak reklame rusak masih dibiarkan berdiri, sebelum hal itu terjadi saya sekali lagi mendesak gubernur DKI Jakarta memecat dan mencopot dinas terkait sebagai bentuk pertanggungjawaban," tambahnya.

Terakhir, Sena menegaskan akan melakukan aksi mingguan setiap hari Jumat di balaikota DKI Jakarta jika tuntutannya tidak di penuhi pemprov DKI Jakarta.

Diketahui sebelumnya, organisasi pemuda dan mahasiswa Islam seperti PERISAI dan SEMMI telah melakukan aksi demonstrasi didepan Balaikota DKI Jakarta pada hari Jumat,  10 Januari 2019 lalu. Pada saat itu, pihak Pemprov DKI Jakarta tidak menemui pendemo dengan tanpa alasan ketika ditanya awak media kepada penjaga kantor gubernur DKI Jakarta tersebut.

0 Comments

Post a Comment