MINANGTIME -- Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis gizidan mencegah stunting, Darul Siska, Anggota MPR RI dariFraksi Partai Golkar, di Kabupaten Tanah Datar, mengemukakansolusi holistik yang merangkul prinsip-prinsip kebangsaan dan kemasyarakatan. Dalam paparannya,
Darul Siska menjelaskanbahwa fondasi kebangsaan yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 menjadi landasan utama untuk mengatasimasalah gizi dan stunting, menggarisbawahi perlunya kolaborasiantara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Darul Siska menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalammengimplementasikan program gizi dan pencegahan stunting.
Menyikapi persoalan ini, pemerintah diimbau untuk terusmengembangkan kebijakan yang mendukung pertanianberkelanjutan, memberikan insentif bagi petani yang menanamtanaman bergizi, dan meningkatkan akses masyarakat terhadappangan sehat.
Saran konkret juga diberikan untuk melibatkan masyarakatsecara aktif dalam program edukasi gizi, mendukung pertanianberkelanjutan, dan mengadopsi praktik gizi sehari-hari.
Selainitu, keterlibatan sektor swasta dianggap sebagai kuncikeberhasilan, terutama dalam mendukung produksi dan distribusi pangan bergizi.
"Dalam menjaga fondasi kebangsaan, kita harus memahamibahwa pencegahan stunting bukanlah tanggung jawab satupihak.
Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta memilikiperan krusial dalam memastikan ketersediaan pangan bergizidan pengetahuan gizi yang merata," kata Darul Siska.
Dengan fokus pada pemberdayaan perempuan sebagai agenperubahan dalam konteks keluarga, apa yang disampaikan DarulSiska mencerminkan komitmen untuk mencapai tujuan giziseimbang dan mencegah stunting secara komprehensif.
Diharapkan, solusi yang diusulkan dapat menjadi panduan bagipembuat kebijakan, praktisi kesehatan, dan masyarakat umumdalam membangun fondasi yang kuat untuk mewujudkan giziseimbang bagi generasi mendatang.
.png)
0 Comments