Masjid Nurul Yaqin Yang Dikenal Dengan Sebutan Masjid Lamo Adalah Masjid Tertua di Pasaman

Sumber Foto : Instragram @airbangisdotcom

MINANGTIME.COM – Ternyata Masjid Nurul Yaqin ini adalah salah satu masjid tertua di Indonesia, dimana masjid ini terletak  di Kabupaten Pasaman Barat, Kecamatan Sungai Beremas, Nagari Air Bangis

dikutip dari wikipedia Masjid ini dibangun di perkarsai Oleh H. Abdul Azis sekitar tahun 1860, keberadaan Masjid Nurul Yaqin turut berperan dalam penyebaran Islam di Nagari Air Bangis dan menjadi cikal bakal bagi perkembangan masjid-masjid lainnya di Air Bangis. 

Masjid Nurul Yaqin turut berperan sebagai tonggak sejarah dalam penyebaran Islam di Nagari Air Bangis dan menjadi cikal bakal bagi perkembangan masjid-masjid lainnya di Air Bangis dan sekitarnya. Masjid Nurul Yaqin yang tercatat sebagai masjid tertua di Kabupaten Pasaman Barat ini biasa di sebut masyarakat Air Bangis dengan sebutan “Masjid Lamo”.

Agama Islam masuk ke wilayah Pasaman melalui Air Bangis, pada saat itu bandar dagang sangat  ramai di Air Bangis sebelum dipindahkannya ibu kota Keresidenan Tapanuli dari Air Bangis ke Sibolga pada tahun 1842.

Menurut sejarah, penyebaran agama Islam di Nagari Air Bangis dilakukan oleh para saudagar Muslim dan kian berkembang pesat setelah beberapa penduduk setempat kembali dari menuntut ilmu di Mekkah , diikuti dengan pendirian sebuah masjid beberapa meter dari muara pantai Air Bangis.

Masyarakat setempat bersama-sama membangun sebuah masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Nurul Yaqin.

Masjid ini pada awalnya berupa bangunan berukuran 11 x 25 meter dengan dinding terbuat dari papan dan atap terbuat dari Ijuk Pada saat itu, di dalamnya telah terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu. Namun, seiring dengan perkembangan jumlah penduduk, masyarakat setempat memutuskan untuk membangun masjid yang baru tidak begitu jauh dari Masjid Nurul Yaqin, yang dikenal sebagai Masjid Raya Air Bangis

Setelah pembangunan selesai pada tahun 1930, mimbar yang berada di Masjid Nurul Yaqin sempat dipindahkan ke Masjid Raya Air Bangis dengan suatu upacara dan diarak keliling kampung. Akibatnya, segala bentuk aktivitas dan kegiatan di Masjid Nurul Yaqin sempat terhenti, akan tetapi kembali dihidupkan tak lama kemudian atas insiatif dan kesepakatan beberapa orang ulama dan tokoh masyarakat setempat.

Setelah selesainya pembangunan Masjid Raya Air Bangis pada tahun 1930, aktivitas di masjid ini sempat terhenti selama beberapa waktu, tetapi tak lama kemudian dapat dihidupkan kembali hingga hari ini.

Selain digunakan sebagai tempat aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan untuk beberapa kegiatan keagamaan lainnya,

Hingga saat ini Masjid Nurul Yaqin sudah mengalami beberapa kali renovasi berat. bangunan masjid yang semula terbuat dari kayu, diganti dengan bangunan permanen, sedangkan atapnya diganti dengan atap seng serta dilengkapi dengan beberapa kubah, Hingga hari ini, renovasi terus dilakukan mengingat kondisi jamaah yang terus bertambah dan daya tampung masjid relatif yang terbatas.

 

0 Comments

Post a Comment