Darul Siska: Baik yang Memberi Maupun Menerima Uang Hukumnya Haram Karena Curang dalam Pemilu


 

MINANGTIME.COM -- Darul Siska selaku Anggota MPR RI yang berasal dari Dapil Sumatera Barat I kembali mengadakan kegiataan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Lokasi sosialisasi pada kesempatan ini dilaksanakan di Kota Padang. Materi yang dibawakan Darul berfokus pada bagaimana implementasi nilai-nilai luhur 4 Pilar Kebangsaan dalam kontestasi politik. 


Materi yang disampaikan Darul dilatar belakangi oleh persiapan Pemilu Februari 2024 dan maraknya praktik money politic di setiap pemilu. "Apabila setiap pemilu money politics terus terjadi, maka pemilu tidak akan menghasilkan pemimpin dan perwakilan yang berkualitas. 


Baik yang disuap maupun menyuap berarti menjadikan uang di atas nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Jika nanti orang yang terpilih karena uang, maka dia akan merasa telah melunasi kewajiban-kewajibannya sebagai pejabat karena telah membayar para pemilu," ungkap Darul.



Di dalam materinya Darul juga menjelaskan bagaimana sistem pemilu di Indonesia berlaku, menurutnya hal ini penting untuk dipahami oleh masyarakat. Masyarakat harus memahami aturan main dalam memilih pemimpin dan perwakilan karena orang-orang terpilih inilah yang akan menentukan masa depan masyarakat itu sendiri. 


Materi yang disampaikan oleh Darul juga mencotohkan beberapa praktik money politic yang seringkali terjadi. Darul juga memberikan pandangan dari sisi keagaamaan terkait money politic. 


Darul menegaskan, "Jika di dalam agama kita, yang mana muslim, jika bagi yang menerima uang maupun yang memberikan uang hukumnya adalah haram. Uang ini dipergunakan untuk kecurangan. Apabila dari awal sudah jauh dari keberkahan maka selanjutnya juga bukan tidak mungkin keberkahan itu akan menjauh".


Pemaparan materi yang disampaikan Darul juga mengundang antusiasme masyarakat dalam berupa pernyataan dan pertanyaan pada diskusi di akhir acara. Salah satu pernyataan yang dikemukakan oleh peserta sosialisasi adalah terkait dengan praktik money politic tidak terlepas dari budaya masyarakat saat ini. 


Peserta tersebut menjelaskan jika masyarakat sendiri juga telah terbiasa dengan kebiasaan buruk itu, mereka menganggap pemilu adalah momen tepat mereka mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dari para calon. 


Momentum pemilu ini pula yang dianggap masyarakat yang belum paham bukanlah momen penting yang dapat memengaruhi masa depannya, melainkan memone mendapatkan sejumlah uang yang tentu saja jauh dari banyak

0 Comments

Post a Comment