KNPI Wampu Geruduk HKI Zona 2, Minta Perbaiki Jalan Rusak Akibat Pembangunan Tol



MINANGTIME.COM, Langkat - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Wampu bersama puluhan masyarakat melakukan aksi unjuk rasa menuntut perbaikan jalan.


Banyak sarana jalan umum yang menjadi akses jalan kendaraan bertonase tinggi untuk mengangkut material pembangunan jalan tol di Kabupaten Langkat khususnya Kecamatan Wampu rusak parah dan terkesan dibiarkan terjadi.


Sehingga, imbasnya dirasakan masyarakat Wampu secara langsung seperti menikmati kehancuran badan jalan yang berlubang serta berlumpur serta berdebu.


Khusus di Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, kerusakan akses jalan di wilayah itu yang saat ini kondisinya seperti kubangan kerbau nyaris tidak tersentuh perbaikan serta perawatan oleh HKI yang merupakan perusahaan milik negara selaku pihak yang paling bertanggungjawab.


Janji pihak management perusahaan plat merah itu kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda akan memperbaiki jalan yang rusak akibat dampak proyek pembangunan jalan tol, namun sampai saat ini HKI di Zona 2 Kecamatan Wampu tidak kunjung terealisasi.


Sehingga puluhan aktivis mahasiswa dan DPK KNPI Kecamatan Wampu melakukan aksi demo di depan Kantor HKI Zona 2, Jum'at (03/2/2023).


DPK KNPI menuding jika pimpinan HKI hanya mampu berjanji dan berbohong. Apalagi saat ini pimpinan HKI Zona 2 sudah berganti, namun perbaikan jalan yang dijanjikan tidak kunjung terealisasi.


"Pimpinan HKI jangan pura-pura amnesia soal 7 poin kesepakatan yang sudah dibuat 3 tahun yang lalu. Orang tua kami, tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Wampu sanggup kalian bohongi. Sekarang kami yang meminta agar pimpinan HKI segera keluar menemui kami," ujar beberapa orator saat berorasi.


Masa yang dikomandoi Koordinator Aksi Muhammad Nuh, Koordinator Lapangan M. Nur Adlin, Orator M.Indra Sahputra, Mukthi Halwi, M. Sardani dan Rezeki Arinanda menuding jika pimpinan HKI Zona 2 hanya seorang pembohong, apalagi dana CSR perusahaan plat merah tersebut tidak kunjung dikucurkan kepada masyarakat serta induk organisasi kepemudaan.


Massa menyesalkan sikap perusahaan yang dinilai seolah selalu membenturkan mereka dengan aparat kepolisian. 


"Bayangkan, pada saat kita menyampaikan akan melakukan audensi dengan pihak managemen, tapi Humas HKI Zona 2 malah menyampaikan agar kami beraudensi dengan Kapolsek Stabat serta Danramil. Pernyataan Humas HKI ini sangat mencederai hati kami seolah sengaja membentur-benturkan kami dengan aparat. Apa relevansinya audensi dengan HKI disuruh audensi ke Polsek dan Koramil?" teriak massa.


Cuaca yang panas semakin terasa panas disaat Pimpinan HKI Zona 2 tidak kunjung bersedia menemui massa.


Bahkan Humas HKI Zona 2 Arif yang awalnya mengatakan jika pimpinan HKI ada di dalam kantor dan bersedia menerima perwakilan KNPI Wampu dan masyarakat. Karena massa tidak ingin hanya mengirimkan utusan dan meminta agar semua diijinkan masuk, Arif malah mengatakan jika pimpinan tidak berada di tempat.


Massa hendak merangsek masuk, namun dicegah aparat kepolisian dan Camat Kecamatan Wampu. Setelah berdiskusi dengan Humas serta Staf Bidang Tehnik HKI Zona 2 bernama Tegar, KNPI Wampu meminta PT HKI merealisasikan 7 poin kesepakatan yang menjadi tuntutan. 


Dari 7 tuntutan yang disampaikan, hanya 2 yang dikabulkan oleh pihak HKI. Kedua tuntutan itu yakni perbaikan jalan berupa pengaspalan jalan dengan hotmix dan perbaikan drainase.


Pihak HKI melalui Bidang Tehnik mengatakan setelah disampaikan kepada pimpinan HKI, pihaknya hanya bersedia melakukan pengaspalan dan perbaikan drainase yang menjadi inti tuntutan massa.


"Pihak HKI mengakomodir perbaikan jalan paling lama di Bulan Agustus tahun 2023. Untuk itu kami akan melakukan survey dan pengukuran jalan dan drainase yang rusak dan hasilnya akan dikomunikasikan dengan Pemerintahan Kecamatan Wampu. Kalau mengenai underpass atau CSR kami akan mengkoordinasikan dengan pihak managemen sebelumnya. Beri kami waktu selama 2 minggu," ujar Tegar dan Arif.


Usai penandatanganan kesepakatan antara massa dengan pimpinan HKI Zona 2 di atas materai 10 ribu rupiah, massa kemudian berfoto bersama pihak HKI dan langsung membubarkan diri. (Ril)

0 Comments

Post a Comment