SEMANGAT BHINEKA TUNGGAL IKA UNTUK INDONESIA MAJU



MINANGTIME-  Siska kembali mengadakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang pada kali ini diadakan di Kab. Dharmasraya. Pada kegiatan ini dihadirkan elemen-elemen dan tokoh masyarakat setempat. Berbagai kalangan yang diundang diharapkan dapat menjadi garda terdepan di masyarakat untuk menyampaikan semangat Bhineka Tunggal Ika yang menjadi topik utama dalam kegiatan ini. 


Darul Siska selaku pemateri utama menyampaikan pesan jika Indonesia sudah hampir 80 tahun merdeka namun masih sering terjadi konflik horizontal akibat perbedaan-perbedaan. Padahal menurutnya perbedaan-perbedaan inilah yang dahulu menjadi kekuatan untuk bersama-sama mencapai kemerdekaan pada tahun 1945.

Darul Siska juga menyampaikan dalam paparan materinya jika sekalipun terdapat perbedaan yang mendasar seperti keyakinan bukan menjadi alasan untuk saling merendahkan atau menyalahkan. Seharusnya perbedaan-perbedaan yang ada inilah yang dapat menjadi kekayaan intelektual dan potensi untuk memajukan bangsa dan negara. 


Indonesia 2045 akan mencapai 100 tahun kemerdekaan, sudah selayaknya masyarakat semakin dewasa dalam berbangsa dan bernegara. Kedewasaan masyarakat inilah yang penting sehingga harus menjadi misi bersama untuk saling mencerdaskan. 


Darul menekankan akan sangat memalukan sekali jika generasi yang ada pada 2045 masih bertarung dan berkonflik yang tidak produktif hanya karena perbedaan-perbedaan, sedangkan negara-negara lain sudah memikirikan atau mungkin pada waktu itu telah membangun peradaban baru di Planet Mars. 


Indonesia dengan jumlah penduduk yang banyak harusnya memiliki jumlah manusia-manusia yang unggul dibandingkan dengan negara kecil. Sudah bukan waktunya lagi Indonesia memikirkan persoalan-persoalan yang tidak produktif.


Pada diskusi kegiatan ini juga dilontarkan pertanyaan dari sisi peserta kepada Darul Siska. Salah satu pertanyaan yang cukup menarik adalah bagaimana Indonesia menyongsong 100 tahun kemerdekaan sedangkan saat ini masih banyak masyarakat yang sangat miskin hingga putus sekolah, sedangkan 2045 tidak kurang dari 25 tahun lagi. Darul Siska menjawab," tidak ada kata terlambat untuk menciptakan generasi yang lebih baik. 


Kita harus terus berupaya dan berusaha. Salah satunya adalah menciptakan generasi yang bebas stunting. Stunting sendiri dapat mengancam negara karena anak yang terpapar stunting tidak akan produktif dan memiliki kemampuan otak yang mencukupi ketika dewasa. Tuntaskan stunting dulu maka kita berusaha mencerdaskan bersama".

0 Comments

Post a Comment