Kritikan Tokoh Muda Sumut : Disisa Jabatan, Gubernur Jual simpati Ke Parpol

 


MINANGTIME.COM, MEDAN - Tokoh muda Sumatera Utara, Fahrol Rozi Harahap kembali memberikan kritikan tegas kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Katanya, masyarakat tahu persis bapak Edy Rahmayadi di awal awal kepemimpinannya sebagai Gubernur Sumatera Utara selalu mengatakan bahwa Sumatera Utara ini harus bermartabat. 


"Bagi warga Sumatera Utara perkataan Gubernur tersebut adalah harapan untuk hidup berkembang dan tentu hidup bermartabat di masa kepemimpinan beliau sebagai gubernur," katanya kepada media, Kamis (22/09/2022).


Dilain sisi, ia juga mengakui atas kesigapan, ketegasan gubernur, dibantu oleh wakil gubernur yang milenial dan religius. "Tentu ini kombinasi yang dikatakan Hampir sempurna untuk memimpin Sumatera Utara," ujarnya.


Tapi, Lanjut Fahrol, sekarang amanah yang diemban lebih kurang tinggal setahun lagi, harusnya disinilah waktunya Gubernur untuk lakukan cros cek dan memfinalisasikan program yang telah dibuatnya.


"Kalau memang sudah di Evaluasi bagaimana dengan cerita 2,7 Triliun tersebut yang menurut informasi masih mangkrak dan harusnya gubernur membuka mata selebar lebarnya melihat efesiensi pekerjaan 2,7 T apakah sudah efektif atau belum," tegasnya.


Bagi Fahrol, itu yang harus disampaikan ke publik, bukan membangun opini untuk mengambil simpatik parpol.


"Kemudian seharusnya gubernur tidak mencari simpatik parpol dengan mendiskriminisi salah satu parpol walau sekecil apapun parpol itu di pandangan gubernur, harus di ingat parpol itu jugalah yang mengantarkannya duduk sebagai Orang nomor satu di Sumatera Utara," sambungnya.


Lanjut Fahrol, melihat gubernur sibuk sana sini, secara tidak langsung gubernur menggambarkan sangat bernafsu untuk persiapan 2024. "Untuk apa lakukan itu, justru gubernur harusnya urusi OPDnya karena masih tampak nyata kelompok-kelompok pemuda, mahasiswa bahkan masyarakat sering lakukan UNRAS, artinya kan tidak beres," harapnya.


"Pemimpin yang bermartabat itu dilihat dari caranya berpolitik santun. Jadi saran saya sebagai pemuda Gubernur sebagai orang Nomor satu di Sumatera Utara berpolitik santunlah, itu baru namanya Pemimpin yang Bermartabat," pungkasnya. (FA)

0 Comments

Post a Comment