Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77; Perempuan Mandiri, Perempuan Berdaya dan Perempuan Berpendidikan Tinggi


Penulis : Siti Aisah, S.Pd.MM (Wakil Ketua STIE IBMT Surabaya)


MINANGTIME.COM, OPINI - Dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77, diusia lebih dari 2/3 abad indonesia telah Merdeka dari penjajah. Kalau dulu para pahlawan kita berjuang untuk mengusir para penjajah agar generasi-generasi berikutnya memiliki kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera. 


Namun kemerdekaan menurut saya saat ini, ketika kita perempuan mampu memiliki visi dalam hidup dan mampu terus memperjuangan mimpi-mimpinya tanpa ada yang membatas-batasi, bebas menyuarakan hak-hak nya, bebas memilih apapun yang menjadikan hidupnya lebih mandiri, lebih berdaya dan lebih berpendidikan.


Polemik pendidikan di Indonesia saat ini masih menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Hasil sensus BKKBN pada tahun 2020 tercatat data penduduk Indonesia yang menyelesaikan pendidikan tinggi hanya 8,5% dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari angka ini kita bisa melihat bahwa angka pendidikan tinggi masih relatif kecil khususnya pendidikan tinggi untuk kaum perempuan di daerah pedesaan dan daerah perbatasan perkotaan.


Minimnya informasi dan edukasi membuat pola pikir mereka terkungkung dengan kebiasaan-kebiasaan lama bahwa perempuan tidak boleh berkarir seperti laki-laki, bahwa perempuan tidak boleh berpendidikan tinggi.


Diluar sana di daerah pedesaan dan perbatasan perkotaan masih banyak anak-anak perempuan muda  yang sebetulnya ingin berpendidikan namun keluarga dan lingkungannya tidak mendukung. Dan banyak juga orang tua yang ingin anak-anak perempuan mereka berpendidikan, namun anaknya tidak memiliki impian dan tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.


Sejalan dengan harapan HUT RI ke-77 Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Kita kaum perempuan juga punya kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia.


Saya ingin sekali membersamai mereka, memberikan edukasi, berbagi pengalaman yang sama, mengingatkan mereka, memberikan semangat untuk bangkit dan memberikan pilihan terbaik agar mereka juga bisa menjadi perempuan yang mandiri, berdaya, dan berpendidikan. Hal ini sebagai satu pengalaman saya sebagai anak perempuan tinggal di desa Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, satu Desa yang cukup jauh dari pusat Kota, satu desa di atas gunung dimana waktu usia sekolah jalan masih tanah belum sebagus saat ini dan membutuhkan waktu berjam jam untuk bersekolah sejak kelas 1 Sekolah Dasar hingga lulus SMP dimana selama Sekolah Harus di tempuh dengan jalan kaki. Untuk memberi semangat saya harus selesai sekolah SMK saya harus keluar dari desa dan merantau ke Kota Bekasi di dekat Jakarta melanjutkan Sekolah dan Lulus SMK, sebagai perempuan yang memutuskan mandiri sejak lulus SMK maka dengan berbagai cara melanjutkan Kuliah di salah satu Universitas di Jakarta yakni Universitas Indrapasta PGRI Jakarta dan Lulus S1 Sarjana Pendidikan dengan mandiri tentu, melakukan segala pekerjaan untuk menompang kemandirian ekonomi untuk menompang Biaya Kuliah, kemudian semangat Kuliah Dilanjutkan dengan menyelesaikan Strata 2 (S2) Magister Manajemen IBMT University Surabaya, dengan bersiap Tahun ini melanjutkan Program S3 atau Doktor untuk menompang profesi Dosen yang sedang di jalani saat ini dan sebagai salah satu Pimpinan di Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Timur pada usia yang masih relatif muda yakni 26 tahun. Kondisi yang saya alami ini mungkin menjadi salah satu contoh dari sekian banyak perempuan Indonesia yang tinggal di pedalaman Indonesia, sebagai satu motivasi di saat Kemerdekaan Indonesia yang ke 77 ini baik untuk diri saya sendiri atau semua perempuan Indonesia, bahwa perempuan Indonesia harus bangkit mandiri secara Ekonomi dan memiliki pendidikan yang tinggi guna mewujudkan SDM berkualitas bagi para perempuan Indonesia dan menjadi SDM Unggul untuk Indonesia di masa datang menuju Indonesia Emas Tahun 2045.

0 Comments

Post a Comment