Menengok Kemeriahan Perayaan 77 Tahun Kemerdekaan RI di Jorong Koto

 


MINANGTIME.COM, Dharmasraya - Ikatan Pemuda Jorong Koto (IPJK) menggelar peringatan 77 tahun Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) pada 20 hingga 21 Agustus 2022. Hari pertama langsung dibuka dengan dua acara inti; Pawai Kebudayaan dan Festival Konji Bundo Kanduang Suku selingkup Gunung Medan.


Pawai budaya dimulai pada 09.00 WIB dengan rute lapangan bola kaki Datuak Nan IX Gunung Medan hingga tempat penyelenggaraan resmi SMK Negeri 1 Sitiung. Pawai kebudayaan diikuti oleh perwakilan siswa tingkat PAUD, Taman Kanak-kanak, dan Sekolah Dasar di Gunung Medan. Slot spesial, tidak diperlombakan, tingkat sekolah menengah dalam pawai diisi oleh Pondok Pesantren Al-Munnawarrah didampingi ibu-ibu mengenakan baju basiba (baju khas) suku.


Kemeriahan ini tampak sejak titik start. Deretan peserta lomba mengular sepanjang satu kilometer. Yogi Prima, seorang warga Gunung Medan yang turut menyaksikan pawai ini mengatakan, "Luar biasa. Pemuda Jorong Koto berhasil menghadirkan gelaran sebesar ini. Terbaik. Semoga ini berlanjut ya."


Setelah berjalan sepanjang 4,5 km peserta berhenti untuk dilakukan penilaian oleh tim juri di titik Simpang Ganjil, Jorong Koto. Tiga orang juri menilai dengan kriteria kekompakan dan semangat yel-yel peserta dari tingkat PAUD, TK, dan SD. Selanjutnya, setelah dinilai pawai berlanjut ke titik penyelenggaraan di SMK Negeri 1 Sitiung.


Festival Konji


Di SMK Negeri 1 Sitiung peserta disambut oleh pameran konji (salah satu kuliner tradisional Gunung Medan). Festival memasak konji merupakan karya bundo kandung semua suku di Gunung Medan. Kaum ibu ini mendedikasikan waktu mereka khusus untuk memasak konji dalam rangka memeriahkan perayaan HUT-RI. Mereka sangat antusias ketika pengunjung mendatangi stand mereka. 


Sebagai informasi, ratusan kaum ibu ini mempersiapkan kuliner khas Gunung Medan ini mulai dari pukul 05.00 WIB sampai siang untuk disantap peserta pawai yang akan finis di lokasi tersebut.


Berdasarkan pantuan Scientia di lokasi memasak konji, kaum ibu antusias mengajak untuk mencicipi konji hasil kreasi suku mereka. Salah satunya Nur yang mengajak untuk mencicipi kreasi kelompoknya, "Cita rasa masakan konji ini berbeda-bed sesuai suku yang memasaknya," ucap Nur.


Beberapa jenak setelah kedatangan peserta pawai rombongan tamu undangan datang. Dari bupati beserta jajaran, wali nagari, beserta tokoh masyarakat lain.


Dalam sambutan, Khairul Rasyid (Wali Nagari Gunung Medan) mengatakan kegiatan memasak Konji merupakan rangkaian dari kegiatan memperingati hari kemerdekaan sekaligus melestarikan kuliner tempo dulu untuk diperkenalkan ke generasi muda, "Memasak Konji diadakan setiap perhelatan Kemerdekaan Republik Indonesia, namun selama dua tahun terhenti pas dilanda pandemi." Dia melanjutkan, tahun ini memasak konji antarsuku kembali disemarakkan, bundo kanduang memiliki euforia besar sekali.


"Kaum ibu masing-masing suku dalam mempersiapkan masakan Konji ini sangat kompak dan solid sekali untuk di nikmati para pengunjung dan anak - anak yang ikut perlombaan Pawai. Saya pun langsung mencoba mencicipi semua Konji buatan kaum ibu masing - masing suku ini dan citarasa sangat enak sekali," tutur Rasyid.


Sementara itu kepala Jorong Koto, Fauzi, memberi applause pada kegiatan ini. Fauzi menuturkan, "Kegiatan ini tidak akan terlaksana tanpa kerjasama berbagai unsur di Jorong Koto. Saya sadar acara masih jauh dari kata sempurna, masih butuh evaluasi di berbagai aspek. Nah, yang penting proses belajarnya untuk kita semua agar lebih baik ke depan. Merdeka!"


Erik Sapta Darma, perwakilan panitia pelaksana, dalam sambutannya menerangkan, "Kegiatan ini merupakan momentum untuk pemuda Gunung Medan bangkit. Setelah dua tahun dilanda pandemi kita memandang dunia dengan penuh pesimisme kini waktunya untuk bangkit. Sesuai slogan kemerdekaan ke-77 ini Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat." 


Erik menutup pidatonya dengan penekanan, "Kepada seluruh pemuda Gunung Medan. Mari bersama kita tekadkan untuk merdeka dari kemiskinan, merdeka dari penindasan, merdeka dari segala yang membelenggu pikiran. Jayalah pemuda!" Disambut hadirin "merdeka".


Kemudian dilanjutkan dengan kuis dari Bupati Dharmasraya, Sutan Riska, untuk siswa peserta lomba pawai. Pukul 12.00 kegiatan dilanjutkan dengan makan konji bersama. (tnl)

0 Comments

Post a Comment