Kohati Gerak Bersama Cegah Trafficking



MINANGTIME.COM, JAKARTA - Kohati PB HMI bersama Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaksanakan Sosialisasi Dan diskusi terkait pencegahan trafficking calon perempuan pekerja migran, kegiatan ini dilaksanakan di sekretariat PB HMI, Senin (29/08/2022).


Kegiatan yang di hadiri langsung oleh Kepala Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia, Bheni Rhamdani, ini dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama untuk mencegah, melawan dan memberantas praktek perdagangan orang, perempuan calon pekerja migran


Dalam penyampaiannya, kepala BP2MI menegaskan bahwa saat ini Indonesia dalam kondisi darurat perdagangan orang 


"Indonesia Darurat perdagangan orang, perdagangan orang merupakan kejahatan atas nilai-nilai kemanusiaan dan negara harus hadir dalam masalah ini, negara harus memberikan perlindungan terhadap warga negaranya," jelas bapak Bheni Rhamdani.


Sebuah kesadaran bahwa kerja-kerja BP2MI membutuhkan kolaborasi dari banyak pihak, Bheni Rhamdani berharap Kohati PB HMI dapat menjadi mitra bersama untuk mencegah trafficking 


"Angka dan kasus trafficking tiap tahun meningkat maka untuk mencegahnya BP2MI saja tidak cukup, kami membutuhkan kerja-kerja kolaboratif bersama banyak pihak, anggota masyarakat serta gerakan mahasiswa, dan tentu saja KOHATI  sebagai lembaga yang concern pada isu perempuan, dimana dalam kasus ini perempuan menjadi kelompok paling rentan," tutur Bapak Bheni Rhamdani.


Kegiatan ini juga dihadiri oleh Rumpun Gema Perempuan, Aida Milasari S.Si sebagai koordinator pelaksana harian, beliau menjelaskan bagaimana mencegah trafficking dan dimana gerakan mahasiswa (i) dapat berkontribusi untuk meminimalisir tindak perdagangan orang


Ketua bidang Kajian dan Advokasi Kohati PB HMI selaku inisiator kegiatan berharap tindak lanjut dari kegiatan ini lebih nyata dan berdampak pada kondisi perempuan pekerja migran Indonesia 



"Melalui kolaborasi bersama Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia ini, kami berharap Kohati sebagai lembaga yang concern pada isu perempuan dapat hadir dan memberikan dampak nyata. Pekerja migran Indonesia merupakan pejuang keluarga dan pahlawan devisi, sudah saatnya kita lebih peduli terhadap kondisi mereka," jelas Sri Irawati Mukhtar, Ketua Bidang Kajian dan Advokasi KOHATI PB HMI. (Zaki)

0 Comments

Post a Comment