GP Ansor Sumbar Tegas Tolak Deklarasi Alumni Mengatasnamakan Organisasi

  


MINANGTIME.COM, PADANG- Undangan yang disebarkan melalui broadcast berisi ajakan deklarasi alumni Gerakan Pemuda (GP) Ansor, menuai kecaman keras dari kader Ansor seantero negeri. Salah satunya datang dari Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Sumatera Barat yang diketuai Dr Rahmat Tk Sulaiman


Rahmat dengan tegas menolak segala bentuk tindakan mengatasnamakan Ansor di luar dari peraturan organisasi. Menurut dia, pembuat broadcast tersebut adalah orang yang tidak bertanggung jawab, dan tidak mengerti organisasi. 


"Sangat jelas orang yang membuat broadcast itu bukan kader Ansor. Karena tidak ada penyebutan alumni Ansor. Mau dicari di PD/PRT (peraturan dasar/peraturan rumah tangga) Ansor, nggak bakalan ketemu. Artinya, pembuat broadcast tidak tahu apa-apa tentang Ansor," ujar Rahmat  Selasa (14/6/2022). 


Menurut dia, Ansor merupakan organisasi kekaderan jam'iyah NU. Sehingga kader Ansor secara jenjang akan mengikuti hirarki organisasi, tanpa menggunakan istilah alumni. 


"Ansor ini organisasi pengabdian, tidak ada batasan. Kalau masih masuk kelompok pemuda, yah di Ansor. Kalau lewat dari batas usia pemuda, berarti bukan anggota Ansor. Dan tidak ada jenjang alumni di Ansor," jelasnya. 


Ketua Ansor Sumbar menilai, broadcast yang disebarluaskan melalui platform media sosial, hanya untuk mendompleng nama besar organisasi. "Cari sensasi dan saya yakin bukan kader Ansor," tandasnya. 


Meski begitu, Rahmat Tk Sulaiman mengaku akan mengambil sikap sesuai dengan garis struktural organisasi. "Sekarang ini kan kita tidak tahu siapa yang mengkonsolidasikan ini. Bisa saja ini hanya narasi yang sekadar mencari sensasi. Kita lihat saja nanti, apakah deklarasi itu ada atau tidak sesuai undangan broadcast," pungkasnya


Seperti diketahui, dalam broadcast tersebut, tertulis ajakan deklarasi alumni GP Ansor  akan digelar di Surabaya, 17 Juni 2022. Penggagas menyatakan munculnya deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor dilatarbelakangi adanya sinyalemen pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang tidak lagi berpihak pada kepentingan rakyat.


Negara saat ini dinilai sudah dikuasai kepentingan oligarki. Terkait hal ini, Rahmat mengaskan  bahwa GP Ansor sudah sangat  berkomitmen menjaga NKRI dari terpaan kelompok yang mencoba mengganggu keutuhan bangsa. 


"Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD '45 adalah harga mati bagi kami kader Ansor. Siapa saja yang merongrong kepentingan bangsa, kepentingan rakyat, maka akan berhadapan dengan kader Ansor. Kami berkomitmen menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keutuhan bangsa dan negara," tuntasnya. (Zaki)

0 Comments

Post a Comment