MINANGTIME.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Dr. Ilyas Indra, SH. MH dengan Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI), Fahd A Rafiq, menyebut Pemindahan Ibu Kota Negara masuk kedalam kajian nasionalism of interest karena pemindahan ibukota itu masuk kedalam kepentingan nasional.
Hal ini diungkapkan Ilyas saat memberikan materi dalam acara seminar yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia, via zoom meeting, Jum'at (27/5).
Menurut Ilyas, ketika Ibu Kota Negara pindah, maka akan tumbuh infrastruktur diberbagai wilayah ditempat Ibu Kota baru.
"Ketika dia tumbuh menjadi infrastruktur dan dibangun berbagai fasilitas, tentu akan tumbuh kekuatan sumber daya manusia khususnya di Indonesia Timur," ucapnya dihadapan puluhan peserta seminar dengan tema "Pemindahan Ibu Kota Negara dalam Perspektif Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia" ini.
Ilyas mengatakan dampak dari pemindahan Ibu Kota Negara, pasti Pemikiran saya nanti pasti akan bnyak perguruan tinggi di sekitar kawasan Ibu Kota Negara.
"Sehingga nanti akan ada berbagai pemuda Indonesia sehingga tercipta pemerataan pendidikan. Sebab, mereka yang dari Papua, Maluku, tidak harus ke pulau Jawa untuk menuntut ilmu. Cukup mereka ke Ibu Kota Negara baru," jelas Ilyas.
Dalam perspektif pengembangan sumber daya manusia, lanjutnya, tentu akan meningkatkan perkembangan sumber daya manusia baru.
"Didalam karakter KNPI saya menyebutnya visi ibukota baru sama dengan visi nasional kami yakni 'investor of change' pemuda Indonesia," ujar Ilyas.
Jadi, tambah Ilyas, visi Ibu Kota baru adalah visi mengembalikan dan menempatkan pemuda di wilayah timur akan menjadi kekuatan sumber daya manusia baru.
"Maka, ketika kekuatan SDM baru tumbuh dan berkembang, terjadi pemerataan diwilayah timur yang kemudian wilayah barat kita anggap sudah sangat tumbuh dan secara nasional SDM Indonesia akan seimbang di seluruh wilayah Indonesia untuk menjadi Indonesia yang unggul," tutup Ilyas. (Zaki)
.png)
0 Comments