Gara-Gara Chip Domino





Penulis : Rindo Ribad



Dengan keamajuan insdustri 4.0, banyak perubahan yang terjadi, baik sosial, budaya, bahkan finencial. Dahulunya ketika kita berkumpul dengan teman-teman, waktu akan habis tanpa terasa dengan obrolan ringan, dahulunya kita sealalu silaturrahmi dengan tatap muka, sekarang dengan mudahnya melakukan satu ketikan P di whatshap, dahulunya kita ingin mencari uang harus bekerja, sekarang kita bisa melakukannya dengan berjudi online, kakek zeuslah, kakaek merahlah atau tiga kepala nagalah.
Permasalahan yang aku kemukakan di atas adalah sedikit permaslahan dari effect 4.0, namun dari sekian yang ada! judi online ialah permasalahan yang sangat menggangguku. Dari sekian banyak orang yang aku temui bermain judi online, semuanya termakan doktrin “MANA TAHU NANTI JP”. Keyakinan macam apa itu, jeles-jelas lebih sering kalah. Memang, dari banyak contoh yang ada, ada juga yang menang sampai 40jt hanya bermodal 100 RB, namun dari banyak contoh yang ada! lebih banyak yang tumpur, lalu, orang yang tumpur itu langsung ngomong dengan tembok sambil memegang-megang kepalanya. Bukan itu saja Setiap aku pergi ke cafe, beli nasi, bahkan beli terongpun, orang-orang selalu membicaran JP, JP, dan JP. Aduh dunia terasa milik penjudi. “Ya tuhan, kemana lagi aku menempuh dunia ini agar tidak ada obrolan itu”. Pintaku dalam hati, kalo keres-keras nanti terdengan oleh teman yang lagi berusaha mencari jp full harimau berada disebelahku.

“Hahaha, full harimau ndo, lah 2B kini ha, lai nio ndo sedekah”. Ujar temanku memakik seolah pakai Toa.

“Eehh. Peklah kawan” jawabku sambil mematikan leptop.

0 Comments

Post a Comment