Dilarang Merokok Di Atas Motor

 

 Simulasi orang merokok di atas motor, siapa tahu ada yang tidak tahu.



Penulis : Rindo Ribad

Dalam hidup, banyak hal yang harus kita perhatikan! agar setiap perbuatan, perkataan, dan tingkah laku kita tidak menyinggung atau bahkan membunuh orang lain. Harusnya saat saya menerapkan hal itu dalam kehidupan, tentu yang saya tuai nantinya juga kabaikan karna kata pepatah “apa yang kamu tanam itu yang kamu tui”. Namun Ketika saya sedang melakukan sebuah perjalanan menuju sebuah café di pantai Padang, mata saya tersipu seolah akan menangis, saya kira tentang obrolan deep yang sangat menyedihkan yang sedang saya ceritakan dengan teman, eh taunya ternyata karna sebuah abu rokok pengendara yang ada didepan kami, ingin rasanya saya memukul dan menyoraki orang tersebut! Namun apalah daya, orang tersebut sangar dan kekar, jadi takut, xixixix.

“Baa menurut kawan tu? Awak alah elok-elok ka urang dek kawan ha, baa kok dak manga-manga awak, kanai se awak dek abu rokok beliau tu” ujarku sambil mengusap mata, seolah baru bangun tidur.

“Haha, baa lai kawan, dek salah kawan mah”. Jawab temanku dengan nada agak terdengar samar karna ada gesekan angin dengan helm.

Saya sedikit tercenung, perihal apa yang membuat teman saya tersebut menyalahkan, padalah dia tahu, bahwa kami sedari tadi seiring dan sejalan bahkan sebimbing, segandeng saja yang tidak.

“Kawan! Awak tahu, Awak celoteh se dari tadi, dari ma lo awak yang kawan salahkan?”. Hentakku dengan menempeleng helmnya.

“Kawan pahamkan, satiok yang dilakukan tu ado efeknyo, awak tau apo yang kawan lakukan jo awak tadi lai elok-elok senyo. Tapi kawan ingek dak, dulu, wakatu kawan pernah merokok diatah honda, lalu kanai cewek baju warna kuniang, berangnyokan! Eh, tibo-tibo kawan lemah-lembut kainyo mintak maaf, kini Nampak dek kawankan akibatnyokan. Kawan kanai dek abu rokok urang dan urang yang mambueknyo tu sangar dan kekar”.

Saya teringat persis dengan peristiwa yang dia ceritakan, saking ingatnya, saya tahu tempat Dan tanggalnya. Karna teman saya tersebut terbawa suasa delam menjelaskan hal tersebut, tiba-tiba ada becak sampah yang sedang melintas jalan, lalu teman saya tersebut kehilangan kendali atas motornya, hingga dia mebelokkannya kearah kiri, tanpa sadar kami terjerumus ke Banda Kali.

“Tulah! gara-gara ang koma. Manga dulu ang asal lewat se katiko sadang baok becak di simpang Kampus”. Ujarku kesal.

0 Comments

Post a Comment