Pengalaman dan Penderitaan yang Sama Dialami Ketika Masa Penjajahan Menjadi Cikal Bakal untuk Bersatu dan Berjuang Bersama


MINANGTIME.COM - Darul Siska selaku Anggota MPR RI Dapil Sumbar I yang pada kesempatan ini kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan diadakan di Kota Padang. Pada kesempatan ini Darul menekankan pentingnya kebersamaan dan persatuan dalam bernegara dan berbangsa. Darul menyebutkan jika pengalaman dan penderitaan yang sama ketika masa penjajahan menjadi cikal bakal untuk bersatu dan berjuang bersama. Darul juga menyebutkan dalam paparannya jika perjuangan bersama tidak berhenti meskipun Indonesia telah merdeka.

 Kemerdekaan harus menjadi titik awal menjadi perjuangan bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama, yaitu dapat hidup lebih baik.

Darul berharap dan berpesan kepada masyarakat terutama para pemuda dan pemudi untuk senantiasa mengedepankan persatuan dan kesatuan karena hal itu menjadi salah satu modal penting untuk menjadikan Indonesia negara yang berdaulat, adil, dan Makmur. 

Darul pada materinya menyampaikan berbagai keragaman manusia, budaya, dan adat yang ada Indonesia harus menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia bukan untuk melemahkan persatuan dan kesatuan.

Antusiasme peserta juga terjadi yang ditandai dengan adanya diskusi dengan Darul Siska. Salah satu pertanyaan yang menarik pada diskusi adalah bagaimaa sistem votting yang ada di Indonesia menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan politik yang berisiko menimbulkan konflik. Berdasarkan pertanyaan tersebut maka Darul Siska menyampaikan jika votting hanya satu tahap dari proses dalam berpolitik di Indonesia. 

“Setelah pemilu selesai kita tidak boleh diam dan berhenti, justru pertaruhannya adalah ketika pemilu selesai dan telah melahirkan pemimpin yang terpilih. Begitu juga dengan anggota legislative yang terpilih dan menjadi perwakilan masyarakat harus dimanfaatkan dalam menyampaikan aspirasi sesuai dengan kebutuhan daerah atau lingkungan masing-masing. Jadi setelah pemilu jangan dilepas begitu saja, justru masyarakat harus kritis dalam proses pembuatan kebijakan dan pembangunan”.

0 Comments

Post a Comment