KAMI Gelar Diskusi Soal Perumda Sejahtera Padang Lahirkan 6 Tuntutan



PADANG - Aktifis Muda Indonesia (KAMI) mengadakan diskusi publik mengkritisi soal Perumda Padang Sejahtera Mandiri, pada jum'at 22 April 2022, 


Diskusi yang dihadiri sejumlah pengurus dan aktifis  muda ini menyoal permasalahan keterlambatan gaji karyawan yang akhir-akhir ini menghiasi pemberiataan di kota Padang,


Menurut imam selaku sekretaris umum KAMI sumbar menyatakan "hal ini tidak boleh terjadi di perusahaan mana pun apalagi di perusahaan milik pemerintah yang seyogyanya menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan swasta lain" 

 

Dalam diskusi yang dilaksanakan di daerah koto tangah tersebut KAMI melahirkan beberapa point yang diharapkan mampu menunjang perbaikan pengelolaan perusahaan layanan publik tersebut

Diantaranya:

1. KAMI meminta kepada pemko padang agar tepat waktu dalam menurunkan anggaran untuk operasional PSM

2. Agar pihak PSM memastikan bahwa gaji karyawan yang terkendala agar segera di selesaikan

3. PSM harus menunaikan pembayaran THR karyawan sesuai ketentuan yang berlaku Dalam rangka menyambut hari raya idul fitri 1443 H tahun ini.

4. Agar kedepan PSM menciptakan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan layanan

5. Agar pihak PSM senantiasa terbuka menerima masukan-masukan masyarakat untuk bersama sama menciptakan layanan publik yang baik.

6. KAMI akan kembali mengajukan surat audiensi untuk mempertanyakan alokasi anggaran yang dipergunakan PSM.


Lebih lanjut menurut imam "sebetulnya banyak hal yang harus menjadi kajian, termasuk soal transparansi anggaran perumda kebanggan kota padang ini"


Hal senada juga disampaikan oleh rifki Fernanda via telfon yang mana sedang berada di jakarta, menurut nya PSM kedepan harus lebih memperhatikan hal hal yang fundamental seperti gaji karyawan, lalu pengembangan dari unit unit usaha dari psm


"Harapan kita dengan pergantian pimpinan di PSM, akan memberikan contoh dan inovasi yang lebih maksimal guna bisa menjadi acuan pelayanan publik di daerah daerah provinsi lain yang tak terlepas dari local wisdom nilai nilai Adat basandi Syarak, Syarak basandi kitabullah".tutup Rifki.

0 Comments

Post a Comment