1.125 Jaringan Teroris di Sumbar Badko HMI Minta Semua Pihak Harus Bertanggung Jawab

Rustam Budiman Ketua Umum Badko HMI Sumbar

MINANGTIME.COM - PADANG - Suasana Ramadhan yang sejuk dikejutkan oleh adanya rilisan informasi dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) tentang adanya jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat. Pada hari Selasa (12/4), melalui Divisi Humas saat Konferensi Pers, Mabes Polri menegaskan  saat ini terdapat 1125 Orang anggota NII di Sumatera Barat.

NII merupakan organisasi terorisme yang ada di Indonesia saat ini. "Dengan total 1.125 orang anggota, terdapat 400 orang personel aktif, dan selebihnya belum aktif dalam kegiatan, namun sudah mengambil bai'at," ungkap Brigjen Ahmad Ramadhan selaku Karo Penmas Divisi Humas Polri.

Informasi ini menjadi bahan kajian yang serius bagi Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Barat. Disampaikan Rustam Budiman selaku Ketua Umum, rilisan informasi tersebut mengejutkan publik Sumatera Barat dan tentunya menyedihkan, mengingat jumlah 1.125 orang itu bukan angka kecil untuk kelompok terorisme.

"Sungguh jumlah yang sangat besar bagi kita memandang kehadiran kelompok penebar ketakutan ini di Sumatera Barat. Masuknya mereka ke wilayah yang dikenal dengan adat istiadat dan sopan santun tinggi ini tentu menghadirkan pertanyaan besar bagi kita, mengapa semudah itu mereka masuk dan berkembang?" Ungkap pemuda yang akrab dipanggil Budi tersebut.

Dilanjutkan oleh Budi, bahwa kehadiran anggota NII di Sumbar ini tentunya menjadi pukulan yang sangat berharga bagi seluruh masyarakat sumbar terutama Gubernur Sumatera Barat, Polda Sumbar, Ninik Mamak dan para Ulama di Sumatera Barat serta seluruh elemen yang terlibat dari tingkat provinsi sampai tingkat jorong yang ada di Sumatera Barat. Hal ini terjadi karena adanya perubahan terhadap aliran kepercayaan yang berubah dan tidak sesuai dengan syariat Islam.

Dengan adanya NII di Sumbar sangat menganggu stabilitas kehidupan sosial masyarakat dan tentunya menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). "Di bawah itu masyarakat sangat terganggu dengan kabar ini  yang mengakibatkan banyak masyarakat merasa ketakutan ancaman terorisme disini kami minta polri dalam hal ini Kapolda Sumbar untuk dapat memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat kalau tidak bisa memberikan keamanan yaa pulang kampung saja"Tegas Budi.

"Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi juga diminta untuk untuk tidak diam akan kasus ini banyak hal yang harus di perhatikan salah satunya keluarga tersangka yang di tangkap oleh densus 88 di sumbar, keluarga tersangka di benci dikalangan masyarakat sekitar tempat tinggalnya Pemerintah harus ambil sikap dalam pemulihan psikologinya" ungkap Budi.

Hingga saat ini, perkembangan NII diketahui masih berada di kabupaten Tanah Datar dan Dharmasraya. Target operasi mereka paling besar adalah anak-anak. Maka dari itu, Budi menghimbau kepada seluruh orangtua untuk dapat mengawasi pergaulan anak-anaknya supaya tidak tertular aliran terorisme ini dan kepada seluruh masyarakat Sumbar untuk selalu tenang dan waspada pada lingkungan sekitar, terutama terhadap perkembangan aliran-aliran terorisme ini.

"Kita harus tetap tenang karena tujuan dari organisasi ini adalah menebar ketakutan kepada masyarakat. Jika kita takut, maka berhasil mereka. Dan tentunya, kita harus selalu waspada dan siaga karena hingga saat ini belum ada jaminan Kamtibmas dari kepolisian di tengah masyarakat," tutup Budi. (Rianda)

0 Comments

Post a Comment