Sistem Pengkaderan NU Semakin Membaik, Wasekjed PBNU Bantah Pernyataan Andi Jamaro

Wasekjend PBNU, Suleman Tanjung


MINANGTIME.COM, PADANG - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Suleman Tanjung menyayangkan sekaligus membantah pernyataan Mustasyar PWNU Sulawesi Selatan (Sulsel) Dr. H. Andi Jamaro Dulung, yang menyebutkan bahwa moratorium PKPNU, MKNU dan KARTANU bakal mengamputasi atau membuat NU Lumpuh. 

Menurut Suleman Tanjung, pernyataan itu sangat keliru. Justru dengan moratorium PKPNU, MKNU dan KARTANU, akan memperbaiki sistem pengkaderan NU sehingga akan lebih eksis, lebih maju dan lebih dibutuhkan masyarakat hari ini. "Organisasi besar itu butuh perbaikan, termasuk pengkaderan," tegasnya.

Diterangkannya, dengan pola pengkaderan yang baik,  seorang kader diciptakan sanggup menjalankan amanat, mempunyai kapasitas pengetahuan dan keahlian, pemegang tongkat estafet kelangsungan suatu organisasi.  

Kader merupakan ujung tombak sekaligus tulang punggung keberlangsungan sebuah organisasi. "Mereka,  bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader bisa membawa misi gerakan dari organisasi," terangnya.

Menurut Suleman Tanjung, Andi Jamaro Dulung tak pantas menyebutkan hal itu,  apalagi dia adalah seorang  senior di lingkungan NU. Seharusnya dia lebih mendukung program NU agar lebih maju ke depan. Memberikan semangat para nahdliyin bukan malah melemahkan," tegas pria yang akrab disapa bang Tanjung itu. 

Suleman Tanjung yang juga Sekretaris PWNU Sumbar, menyebutkan, kebijakan PBNU dalam moratorium pengkaderan itu adalah untuk menyempurnakan sistem pengkaderan di PBNU dengan menyesuaikan perkembangan zaman.

"PBNU tentu menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan organisasi dan kualitas kader yang militan profesional dalam hal berhikmah di lingkungan NU dan  di tengah masyarakat,"  terang Suleman.

Perlu diketahui, lanjutnya, mulai kemarin dan beberapa bulan ke depan, khususnya bidang organisasi kaderisasi dan keanggotaan (OKK), PBNU sedang merumuskan model pengkaderan yang pas untuk kebutuhan masyarakat lewat PBNU. 

"Sangat tidak rasional jika disebut PBNU lemah. Sampai hari ini NU tetap eksis sampai ke bawah," bebernya.

Suleman Tanjung menegaskan, apa yang menjadi keputusan Ketum PBNU sangatlah tepat dan bijak. Kita juga sangat mendukung sepenuhnya.

PBNU sudah merampungkan konsep pengkaderan NU secara integratif, berjenjang, dan berkelanjutan. Dalam sistem kaderisasi NU yang baru, pengkaderan akan dilakukan secara berjenjang, yakni tingkat dasar (basic training), menengah (intermediate training), dan lanjutan (advance training). Namun, semua proses pengkaderan di lingkungan NU dan badan otonom tetap akan diakui. (*)

0 Comments

Post a Comment