H. Leonardy Harmainy Apresiasi Ansor Sumbar Berani Membela Yang Benar





MINANGTIME.COM, PADANG - Pernyataan sikap Ketua Umum (Ketum) Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat (Sumbar) terhadap Ketua Umum PP GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas mendapatkan perhatian khusus dari Pembina dan Pimpinan Wilayah Pemuda (GP) Ansor Sumatera Barat.

Hal itu terungkap dan menjadi bahasan pokok dalam Silaturahim dan Dialog Kebangsaan yang berlansung di Aula Gedung PWNU Sumbar, Sabtu (12/3/2022 yang dihadiri anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy, S.IP,MH Datuak Bandaro Basa

“Sikap dari GP Ansor Sumbar sebagaimana yang ditunjukkan Ketua PW GP Ansor dan jajarannya dengan mendatangi Ketum LKAAM Sumbar dalam rangka klarifikasi dan publikasi berita di media massa sangat bagus. Itu baru Pemuda Ansor. Berani membela yang benar,” Demikian sebut Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH saat mendengar laporan dari Ketua PW GP Ansor Sumbar, Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman.

Dikesempan itu, Leonardy menegaskan sejumlah berita yang bersumber dari Ketua PW GP Ansor Sumbar Tuanku Rahmat dan Komandan Satuan Koordinasi Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Sumbar Djafrinal Efendi Datuak Imbang Langik sungguh bernas. Terlebih lagi Djafrinal yang mengatakan, mereka Ansor yang berasal dari Minang, basuku, bamamak bakamanakan, bapandam pakuburan.

“Pernyataan Jafrinal ini sebenarnya jelas, tepat sasaran cukup tajam sebenarnya,” kata Leonardy lagi.

Leonardy mengajak Pengurus Harian PW GP Ansor Sumbar untuk memahami pokok persoalan dan efek dari pernyataan sikap Ketum LKAAM Sumbar tersebut terhadap pembangunan di daerah ini.

Jika Ketum GP Ansor yang kini menjabat Menteri Agama Republik Indonesia tidak bisa ke Sumbar bagaimana dengan kelanjutan pembangunan asrama haji. Lalu bagaimana pula dengan peresmian dan pengembangan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol selanjutnya.

“Kita sebagai orang Minang hendaknya yang mengundang menteri untuk datang ke Sumbar. Jangan sampai sikap atau pernyataan kita berdampak negatif terhadap kepentingan daerah dan masyarakat Sumbar,” kata Senator asal Sumbar yang tergabung di Komite IV DPD RI ini.

Lebih jauh dia memaparkan. Pembangunan asrama haji di Sungai Buluh Selatan, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman masih dalam pengerjaan.

Leonardy mengatakan bahwa, Asrama haji itu, kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat meletakkan batu pertama pada 2016 akan dibangun bertaraf internasional. Asrama dapat digunakan untuk kepentingan umum.

“Ketika saya Ketua DPRD Sumbar, banyak sarana dan prasarana yang didukung pusat sebagai berkah mengundang menteri datang ke Sumbar. Asrama Haji di Sungai Buluh Selatan ini, saya ikut mencari lokasi, menentukannya, menganggarkan dan dalam pelaksanaan peletakan batu pertamanya,” kata Leonardy.

Diketahui, Asrama haji disetujui pembangunannya tahun 2005. Lalu dimulai peletakan batu pertama pada 2016. Dari pembicaraan dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifunddin dulu, asrama ini bertaraf internasional dan bisa digunakan oleh masyarakat umum.

“Waktu ketemu dulu ketika saat naik haji tahun 2019, sudah diingatkan lagi tentang kelanjutan pembangunan asrama haji tersebut, dan diiyakan oleh menteri, “ujarnya .

Namun hingga kini pembangunannya masih tersendat. Sementara Asrama Haji Embarkasi Palembang yang sama-sama disetujui pembangunannya pada 2005 dengan asrama haji Embarkasi Padang, sudah bisa dimanfaatkan.

Kepada Ansor dingatkan, agar Ansor Sumbar bisa mampu menjadi perekat semua elemen di Sumbar. Niatkan semuanya untuk kemajuan dan perkembangan daerah kita ke arah yang lebih baik lagi.

Sementara Ketua PW GP Ansor Sumbar Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman Rahmat, SE,MM mengaku wawasan mereka terbuka jika berdiskusi dengan H. Leonardy Harmainy. Pria yang akrab dipanggilnya Bang Leo. Menurut Rahmat, apa yang disampaikan Bang Leo, ada benarnya.

"Rahmat dan kawan-kawan siap menjadi jembatan hati demi kelancaran pembangunan Sumbar" tepatnya

Dikatakannya, dari soal asrama haji yang diungkapkan Leonardy, contoh sederhana sebenarnya namun mereka mendapatkan gambaran yang lebih luas. Bahkan kita khawatirnya, penyelesaian kampus III UIN Imam Bonjol pun terkendala.

“Peresmian gedung itu nanti jika dihadiri menteri agama kan bisa disampaikan rencana selanjutnya. Sungguh disayangkan,” tegasnya.

Belum dampak ikutan lainnya, kata Rahmat yang banyak menerima kritikan dari berbagai kalangan baik lansung maupun tak lansung. Lebih jauh Rahmat yang juga aktif di LKAAM Kabupaten Padang Pariaman menyebutkan, Niniak mamak hendaknya mangawik sahabih raso.

“Di sini kami memandang dialog kebangsaan yang rutin dilaksanakan atas dukungan Bang Leonardy ini terus kami laksanakan. Agar semua pihak mampu merajut kebersamaan antar anak bangsa,” ujarnya lagi.

Rahmat juga mengungkapkan gagasan rekannya sesama pengurus harian mengusulkan agar dibentuk Leonardy Harmainy Institute (LHI). LHI ini Gus Nofriandi perlu sebagai wadah bagaimana pemikiran dan inspirasi dari seorang Leonardy dapat dipahami oleh kalangan muda.

Apalagi untuk membangun Sumbar yang APBD-nya hanya Rp6,2 triliun ini, dibutuhkan dukungan dari kementerian dan lembaga di Indonesia. Gunakan dialog kebangsaan kita ini untuk turut mencarikan solusi bagi kemajuan Sumbar ke depan. LHI yang diusulkan pengurus GP Ansor bisa segera diwujudkan. (Zaki)

0 Comments

Post a Comment