AP2LI Desak APLI Minta Maaf Atas Pernyataan Tidak Benar Sekjen APLI Dalam RDP Dengan Komisi VI




MINANGTIME.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI), Ilyas Indra, meminta Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) mempertanggungjawabkan pernyataan Sekreratis Jenderal APLI, Ina Rachman, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI bahwa anggota AP2LI 90 persen merupakan perusahaan yang menjalankan bisnis robot trading.

"Untuk itulah AP2LI melakukan konferensi pers bahwa apa yang disampaikan oleh sekjen APLI di RDP dengan Komisi VI DPR RI tidak benar," ujar Ilyas kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/3/2022).

Ilyas menjelaskan anggota perusahaan  AP2LI adalah 178 perusahaan yg kesemuanya memiliki Surat Ijin Penjualan Langsung dan juga produk dengan berbagai jenis, baik suplemen, pertanian, kecantikan atau kesehatan.

"Adapun yang bergerak di aplikasi robot trading hanya 5 perusahaan atau 3 %, dimana 1 perusahaan sudah mengundurkan diri dan 4 perusahaan lain sudah di berhentikan. Sehingga yang untuk saat ini sudah tidak ada perusahaan yang bergerak di aplikasi robot trading di AP2LI," tegasnya.

Berkaitan dengan pernyataan Sekjen APLI, Ilyas melanjutkan bahwa ada 2 hal yang menjadi pokok persoalan atas pernyataan tersebut.

"Pertama, bahwa pernyataan dalam RDP  anggota perusahaan AP2LI 90% adalah bergerak di Aplikasi robot trading adalah tidak benar. Tentu hal ini menjadi kebohongan atau penyebaran informasi palsu. Kedua, pernyataan tersebut terekam dan menyebar di berbagai media sosial tentu ini menjadi berita hoax dan pencemaran nama baik AP2LI," ujarnya.

Ilyas menegaskan atas kejadian tersebut kami meminta APLI segera menyampaikan permohonan maaf kepada AP2LI.

"Karena ini menyangkut nama baik organisasi dan kami akan melakukan langkah langkah hukum untuk persoalan ini," tutup Ilyas. (Zaki)

0 Comments

Post a Comment