Kapolrestabes Medan Bungkam Terkait Atensi Penikaman Direksi Anak Usaha BUMN Properti



MINANGTIME.COM, Medan – Kasus Penganiayaan dan penikaman Direksi Anak Usaha BUMN Properti PT Propernas Nusa Dua di Kebun Bekala PTPN II Deli Serdang, yang dilakukan oleh AS terhadap Parlindungan Siallagan sebagai Direktur Operasional dan Daniel Tarigan sebagai Direktur Keuangan. Peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polsek Pancur Batu bernomor STPL/279/VIII/2021/Restabes Medan Sek Pancur Batu tertanggal 1 Oktober 2021 oleh David Tarigan. Namun Polsek Pancur Batu hanya mentersangkan pelaku dan belum memeriksa pihak-pihak yang membantu korban baik di lapangan maupun yang membantu pelaku melarikan diri dari lokasi kejadian. Apakah selain mentersangkakan pelaku, Polsek Pancur Bantu akan juga mentersangkakan yang lain?


Menurut Pakar Hukum Pidana Unpab Medan, Dr Rudyanto Sidi SH MH, sebaiknya penyidik melakukan pengembangan sehingga dapat menemukan tersangka baru sesuai fakta dan bukti yang ada ini merupakan kewajiban dan Kapolrestabes Medan diperlukan atensinya terhadap kasus ini.


Tim mudanews.com telah mengkonfirmasi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko melalui pesan Whatsapp pada Jumat (3/12/2021), hingga berita diterbitkan belum ada jawaban dan respon.


Lokasi Penganiayaan dan penikaman Direksi Anak Usaha BUMN merupakan lahan yang telah memiliki IMB dan HGB untuk pembangunan Kota Bekala Mandiri yang merupakan sinergi perusahaan PTPN II dan Perumnas. 


Sesuai arahan Presiden Jokowi menyampaikan peringatan kepada Kapolda yang tidak bisa mengawal investasi di daerah, bakal dicopot.

"Kunci penggerak ekonomi kita ada di situ (investasi) dan sekarang, jadi saya minta di daerah itu dikawal agar setiap investasi itu betul-betul bisa direalisasikan," ujar Jokowi saat memberi pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Bali, Jumat, 3 Desember 2021.


Menurut Jokowi, investasi merupakan kunci penggerak ekonomi. Ia menyebutkan, mulai tahun 2021, investasi di Indonesia tidak hanya di Pulau Jawab, bahkan di luar pulau Jawa lebih besar. Ia menyebut, angka investasi di Pulau Jawa saat ini mencapai 48 persen, sementara luar Jawa 51,7 persen. Sementara sebelumnya lebih dari 60 persen investasi berada di Pulau Jawa.


Oleh sebab itu, Jokowi meminta seluruh pihak untuk bisa menjaga keberlangsungan investasi, baik yang sudah, yang sedang berproses, maupun yang baru datang. (Rilis)

0 Comments

Post a Comment